Saturday, August 30, 2014

Ibu Mawar Yang ingin dimengerti

"Peringatan: Cerita dibawah ini berdasarkan sebuah kisah nyata, dan kemungkinan postingan ini ada sedikit kesalahan dalam kata atau ada adegan yang kemungkinan aku salah dalam menceritakannya, kebijakan pembaca di Mohon dengan sangat"

 Jadi Spontan dan langsung aja.

Ceritanya gini, kurang lebih 1 bulan atau 3 minggu yang lalu (kalo gak salah) ada sebuah insiden aneh,
langsung ku ceritain aja nih.

aku bakalan ceritain kronologisnya secara simple dan sebisa mungkin untuk kalian mengerti.

Pada Sebuah hari yang cerah (yang sudah tentu aku lupa harinya) yang jelas itu masih pagi sekitar jam 9-10 pagi.


Hampir semua warga di sekitar rumahku dibuat heboh dan geram, kenapa? jadi gini pagi itu ada seorang ibu-ibu Sebut saja namanya "mawar" jadi si ibu Mawar ini lagi ingin mengantar anaknya ke sebuah sekolah dasar di dekat rumah (ya memang dekat sih cuman keluar gang terus belok kanan maju dikit nyampe deh)
tapi nih,

si ibu Mawar ini kayanya baru bisa mengendarai sepeda motor, mungkin karena ibu ini sudah merasa beliau sudah bisa naik motor maka dia sudah bisa menaklukan "Kerasnya" sebuah jalan raya.

jadi dengan gagah beraninya ibu mawar ini berangkat dari rumahnya dengan membonceng dua orang anak-anak dan mereka bertiga semuanya GAK ADA YANG MAKE HELM iya kalo anaknya gak papalah mereka masih bocah paling kalo jatuh cuman mati atau gegar otak atau mendadak autis ya gak bu?

iya si ibu mawar itu sendiri Juga gak make Helm IBU INI MENGAJARKAN SESUATU YANG KEREN KE ANAK-ANAKNYA KELAK dan secara ibu ini gak memakai Helm beliau sudah UU Lalu Lintas No 22 Tahun 2009, Pasal 57 Ayat (3) 
tapi kesalahan ibunya seperti yang aku bilang gak cuman sampe disitu.

Oh iya BTW aku lupa ngasih tau kalo rumah ibunya itu didalam gang di sebelah rumahku dan di depan rumahku itu jalan raya (Highway)

kejadian yang aku maksud di cerita ini terjadi ketika ibu mawar ingin keluar rumah.
dan jika sang ibu ini udah bisa naik motor maka sang ibu ini akan melakukan hal ini

Keluar gang - Kurangi kecepatan - BERHENTI - liat kanan atau kiri - jalanan kosong - maju = suksess

tapi karena ibu ini kayanya gak bisa naik motor jadi ibu ini begini

keluar gang - ENGGAK NGURANGIN KECEPATAN - GAK BERHENTI - GAK LIAT KANAN KIRI - NUBRUK = FAIL!!!!

iya akhirnya si ibu Mawar pun nubruk seorang mbak-mbak yang kayanya sih mahasiswa, dan pada saat tubrukan itu kondisi jalanan dan sekitar rumahku itu ramai, karena ramai sudah pasti banyak saksi mata dong. tapi ibu ini DENGAN KERAS KEPALANYA GAK MAU MENGAKUI KESALAHANNYA

dengan marah-marah nan murka ibu mawar ini langsung teriak memaki-maki si mbak mahasiswa.

"Mbak! Mbak ini bagaimana eee saya naik motor keluar gang bawa anak di TABRAK!"
Perkataan Ibu mawar sambil marah

"loh ko saya yang nabrak sih bu? kan ibu yang gak liat-liat waktu keluar gang"
jawab si Mbak mahasiswi dengan sopan karena dia tau ibu mawar itu lebih tua

"ya gak bisa lah, itu salah mbak! saya kan bawa anak-anak"
Balas Ibu mawar dengan teriak-teriak karena menurutnya kalo naik motor sambil bawa anak terus nabrak, maka yang di tabraklah yang salah

*karena sang mahasiswi itu di maki-maki karena dia gak salah, akhirnya ada tetanggaku yang mau membela sang mbak mahasiswi sebut saja beliau dengan nama bapak ADI*

dan pada saat kejadian tubrukan itu pak ADI sedang mencuci Mobilnya didepan rumahnya

"permisi, ini kenapa ya ibu ko marah-marah?"
Tanya Pak Adi untuk memastikan suasana dengan logat jawanya yang kental

"ini loh pak! saya di tabrak sama mbak-mbak ini, udah gitu gak mau salah lagi!"
Jawab Ibu Mawar dengan gaya Rapper Ala Eminem

"looh, yang salahkan sebenarnya ibu, ibu keluar gang gak liat-liat sama gak ngurangi kecepatan"
 Balas Pak ADI sambil berusaha menenangkan suasana

"loh bapak ko malah ngebela mbak ini Bla Bla Bla Bla BlA!!!"
Balas Ibu Mawar ke Pak Adi dan mengakibatkan pak adi memanggil semua saksi mata dengan gagah berani.

dan akhirnya semua warga yang menjadi saksi pun ikut berbicara menyadarkan si ibu bahwa ibu itu salah dari awal. (aku gak termasuk, soalnya aku takut ibunya garang men)

kurang lebih kondisinya 5 saksi 1 korban dan 1 pelaku yang gak mau kalah.

gak kehabisan langkah si ibu ini langsung nelpon kantor polisi "iya ibu ini nelpon polisi dia nelpon 110"
ini sama aja Maling ngelaporin dirinya sendiri ke pihak yang berwajib.

dan gak berselang lama 2 orang polisi pun datang kita sebut saja mereka dengan nama Pak Edi dan Pak Budi
*Entah Kenapa Di bagian ini tulisanku mendadak formal kaya buku bahasa indonesia untuk anak SD kelas 5*

"Permisi ada yang bisa kami bantu?"
Ucap Pak Edi dan pak budi Serempak

ibu mawar langsung ngoceh menerangkan cerita versinya ke pak Polisi sampe mulut sang ibu itu berbusa

"Oh begitu ya ibu, oke kalo begitu kami ingin mendengar cerita dari para saksi dan orang yang lain ya ibu.."
Timpal Pak Edi dengan santai dan tenang

Pak Edi ini sungguh Ramah & Bijaksana nampaknya.

lalu si Ibu Mawar ini langsung Mendadak Geram

"LOH! Buat apa lagi pak? cerita dari saya itu sudah yang benar buat apa lagi bapak dengerin cerita mereka!"
Oceh Ibu Mawar

"mohon ibu untuk tenang ini sudah bagian dari prosedur ibu, kami gak bisa memihak pada satu sisi, kami harus netral."
Katanya Pak Budi Sambil senyum-senyum

 Lalu Pak Edi dan Pak Budi menanyai para saksi dan juga mahasiswi yang menjadi korban.
 lalu pak budi akhirnya angkat bicara

"oke ibu berdasarkan penjelasan para saksi dan korban, nampaknya yang bersalah itu ibu, menurut para saksi Bla.....Bla...Blaa....Blaa yang mengakibatkan ibu menabrak mbak ini."
Penjelasan Rinci dari Pak Budi

tapi namanya juga ibu mawar yang keras kepala, si ibu ini tetap gak mau kalah.

"Loh, Bapak ini gimana sih! kan saya yang ngelapor kepolisi masa saya yang salah!"
Jawaban dari Ibu mawar sambil teriak-teriak karena menurutnya siapa yang melapor duluan dia yang benar.

akhirnya pak Edi dan Pak Budi berbicara berdua.
dan setelah Berdiskusi mereka akhirnya memutuskan untuk berbicara gini,

"ibu ini sudah kami putuskan, daripada nanti ada dendam atau menjadi masalah yang tambah besar bagaimana kalo ibu dan saudari ini berdamai saja?"
Penjelasan maha Sopan dari Pak Edi di bantu pak Budi yang anguk-anguk di belakang

Sang mahasiswi yang menjadi korban pun akhirnya mau dan sudah berusaha mengikhlaskan
tapi si ibu mawar yang salah ini masih saja bebal! dan harus di bujuk-bujuk karena merajuk
tapi akhirnya mereka berdua berjabat tangan dan saling meminta maaf.

Lalu! ada insiden bodoh dari si ibu mawar ketika Ending yang bahagia dan damai ini,
Si ibu mawar kembali menaiki sepeda motornya.
dan kalian ingat gak kesalahan ibu ini dari awal postingan?

"Ibu ini dan anak-anaknya gak ada yang make helm"

lalu salah seorang dari dua orang polisi itu bertanya,

"Permisi ibu, Helm ibunya mana ya?"

 tanya anggota polisi bernama Budi dengan Sopan

"lah! ngapain make Helm Pak! kan saya cuman jalan dekat sini doang!?"

dan akhirnya pak budi pun merasa iba kepada ibu ini dan akhirnya gak jadi untuk menilang ibu ini, dan akhirnya si ibu mawar jalan tanpa pamit meninggalkan semua orang di TKP.

 Jadi apa pelajaran yang kita dapat dari kisah diatas? iya kita harus belajar untuk Sabar seperti mbak mahasiswi, dan juga harus Bijaksana seperti Pak Budi dan Edi, dan harus berani membela yang lemah seperti pak Adi dan Para Saksi dan gak boleh Ngamuk-Ngamuk dan kurang introspeksi seperti Ibu Mawar.

Oke mungkin cukup sekian postingan kali ini, semoga bisa di mengerti, dan dapat mengantarkan pesan-pesan yang positif bagi para pembaca, Ingat ya Commentnya jangan terlalu ngejudge si ibu mawar, karena belum tentu kalian lebih baik dari beliau, oke? Babay!!

9 comments:

  1. Gue kasian sama anaknya. Mungkin diantara mereka ada yang berucap dalam hati "Ya Allah, sadarkan Ibuku ini. Tapi, jangan libatkan aku dan saudaraku ini Ya Allah."

    Suer, gue ngebaca postingan lu jadi ikut emosi. Sini coba, kasihin nomor hpnya ibu mawar #eh

    ReplyDelete
  2. wkwk. aku bacanya kok ketawa ya. aduuh si ibu mawar please deh. udah salah nggk mau ngaku lgi. -_-

    gk twmalu itu ibu2. kasihan anak2nya tu. ckck. sok pke ngrlapor kepolisi lagi. ada trnyata orng gt. haha

    ReplyDelete
  3. Kok nggak sadar diri gitu ya ibu ibu bernama mawar itu? Udah nabrak, eh malah bilang dia yang di tabrak. Aneh.

    ReplyDelete
  4. Ya, mungkin ngasih tahunya juga harus lemah lembut jadinya si ibu enggak marah marah. Mungkin dia enggak tahu kali meski dekat juga harus pake helm. Iya. Mungkin belum tahu. Enggak boleh suudzhan ya:)

    ReplyDelete
  5. Ibu mawarnya belum makan mungkin, jadi dia gak konsen kalo di nabrak. "Plakkkk"

    ReplyDelete
  6. emang ada sih orang kayak gitu, udah tau salah tapi malah nyalahin orang lain. ya sebenernya malu lah ngakuin kalo dia salah. mungkin ibu mawar lelah, dan dia butuh piknik supaya ga cepet marah:D

    ReplyDelete
  7. Wah.. bukannya gimana sih. Tapi emang aku sendiri sering liat ibu-ibu kalo keluar gang, gak pake noleh. Jadi selalu saja hampir terjadi insiden. Ibuku juga kayak gitu sepertinya.

    Oke, ke topik permasalahan.

    Aku baca ini langsung keingat sama pepatah lama, tong kosong nyaring bunyinya. Atau sama pepatah yang lain, diam adalah emas. TErus juga, semakin berbicara, semakin keliatan salahnya. Kasian si Bu Mawar, dia berpikir dengan jago teriak-teriak maka dia tidak bisa disalahkan, malu sendiri kan akhirnya, terus parahnya dia juga bawa anak lagi. Anaknya udah ngeliat perangai ibunya sendiri macam itu, semoga enggak gitu juga ya anaknya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huda mengajarkan contoh komentar yang berbobot dan niat, hebat kamu hud #aplouse

      Delete
  8. waduh itu ibu Mawarnya kok ngotot banget sih.. udah tahu salah masih saja ngotot berada di pihak yang benar.. untung saja si mbak mahasiswi yang ditabrak itu sabar... gak protes dan bla..bla... yah setidakny dari cerita di atas adalah pelajaran yang bisa dipetik.. minimal jangan mau bersikap seperti si ibu mawar.. kalau emang salah yah akui saja kesalahan.. ia nggak?

    ReplyDelete

Commentlah dengan baik dan benar..
Dilarang mengunakan Tulisan 4l@y
Muahahahaha